Poker Terpercaya - Fenomena mabuk yang di lakukan remaja-remaja jalanan yang berada di jawa tengah dengan cara meminum air rendaman pembalut yang di anggap merupakan fenomena remaja jalanan yang ingin mencari kenikmatan dengan harga yang murah. Fenomena yang satu ini bukanlah hal yang baru.
Karena fenomena yang satu ini sudah lama di temukan dan fenomena yang satu ini akan cepat berlalu bila ada cara yang lebih murah dari harga pembalut. Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional provinsi Jawa Tengah yakni yang bernama Suprinarto mengatakan kalau fenomena nyata ini dan memang terjadi itu akan selalu terjadi karena mereka akan pastinya terus mencari apa yang bisa di buat nikmat dengan cara murah.
Poker Online - Suprinarto juga mengatakan sebelumnya sudah di temukan fenomena meminum alkohol tapi karena alkohol sudah mahal maka mereka pun berpindah ke menghirup lem tapi karena sekarang juga lem sudah mahal. Remaja jalanan pun berpindah ke pembalut yang harga Rp. 10.000 dapat 3.
Tapi fenomena yang satu ini juga akan bergeser kalau mereka menemukan lagi bahan yang lebih murah misalnnya hanya menggunakan buah atau daun saja yang sudah bisa membuat mereka melayang. Tapi kasus yang satu ini tidak bisa di tangkap karena BNN mengatakan kalau tidak ada di temukan bahan yang mengandung psikotropika atau narkotik dalam bahan pembalut tersebut.
Poker Terkini - Maka dari itu BNN tidak dapat memberikan penindakan apa pun terhadap mereka yang mengkonsumsi air rendaman pembalut tersebut. Suprinarto juga mengatakan kalau penindakan hukum tidak bisa di lakukan karena temuan fenomena ini lebih sifatnya informatif. Dan untuk pencegahan maka kami menghimbau untuk masyarakat agar lebih memperhatikan keluarganya.
Sementara itu Perubahan Institute yang bernama Yvonne Sibuea yang berasal dari salah satu organisasi yang melakukan pendampingan untuk para pecandu narkoba yang ada di jawa tengah itu pun menilai kalau fenomena mabuk dengan air rendaman pembalut merupakan hal yang biasa di kalangan remaja-remaja jalanan.
Agen Poker - Yvonne Sibuea juga mengatakan kalau kabar tentang berita yang satu ini sudah viral sampai di luar negeri tapi sebenarnya ini merupakan trend lama karena sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu itu sudah pernah di temukan fenomena yang satu ini. Yvonne Sibuea juga mengatakan kalau masyarakat pasti akan mengaami kepanikan.
Ketika merespon kenapa harus menggunakan pembalut yang dipakai oleh para wanita menjadi digunakan oleh remaja jalanan untuk melayang tapi mau tidak mau fenomena yang satu ini harus di hadapi karena ini sangat kompleks menjadi tanggung jawab kita bersama. Budayawan Timur yakni Suprabana mengatakan kalau dalam pergaulan masyarakat yang luas.
Mabuk dengan rendaman pembalut bukan merupakan satu hal yang menjijikan soalnya fenomena dengan jamur yang terdapat di kotoran sapi saja sudah sempat menjadi rend sebagai bahan yang di konsumsi untuk bisa mabuk dan melayang. Tapi seiring perkembangan jaman yang pastinya trend-trend ini akan berlalu dan tergantikan dengan hal yang baru.
No comments:
Post a Comment