Poker Terpercaya - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo dalam pemeriksaan ia mengaku tidak mengenal dengan dua tersangka kasus korupsi KTP-elektronik (KTP-e) masing-masing Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung.
Pada hari kamis KPK telah memeriksa Ganjar sebagai saksi untuk dua tersangka tersebut dalam penyidikan tindak pidana korupsi pengadaan paket penerapan KTP berbasis nomor induk kependudukan secara nasional (KTP-elektronik/KTP-e).
Pada hari kamis KPK telah memeriksa Ganjar sebagai saksi untuk dua tersangka tersebut dalam penyidikan tindak pidana korupsi pengadaan paket penerapan KTP berbasis nomor induk kependudukan secara nasional (KTP-elektronik/KTP-e).
Poker Online - Ganjar mengaku bahwa materi pemeriksaannya kali ini masih sama seperti saat dirinya diperiksa untuk tersangka kasus korupsi KTP-e lainnya seperti Setya Novanto dan Andi Agustinus alias Andi Narogong. Ganjar mengaku dikonfirmasi terkait proses penganggaran, aliran dana serta pengetahuannya terhadap tersangka kasus KTP-e.
Pemeriksaan Ganjar pada hari Kamis ini merupakan penjadwalan ulang. Sedianya Ganjar dijadwalkan diperiksa lembaga antirasuah itu pada Selasa. Untuk diketahui, berdasarkan hasil hitung yang dilakukan sejumlah pihak kalau pasangan Ganjar dan pasangannya Taj Yasin Maimoen unggul dalam Pilgub Jawa Tengah yang diselenggarakan pada tanggal 27 juni 2018.
Pemeriksaan Ganjar pada hari Kamis ini merupakan penjadwalan ulang. Sedianya Ganjar dijadwalkan diperiksa lembaga antirasuah itu pada Selasa. Untuk diketahui, berdasarkan hasil hitung yang dilakukan sejumlah pihak kalau pasangan Ganjar dan pasangannya Taj Yasin Maimoen unggul dalam Pilgub Jawa Tengah yang diselenggarakan pada tanggal 27 juni 2018.
Ganjar pun datang kekediaman Ketua Umum PDIP Megawati yanga di jalan Teuku Umar pada hari kamis sore kemarin setelah usai menjalanin pemeriksaan sebagai saksi di KPK. Terus Ganjar mendapatkan ucapan selamat dari Ketua Umum PDIP yakni Megawati Soekarnoputri dan dia pun sekaligus melaporkan hasil hitung cepat di sejumlah lembaga survei.
Irvanto yang merupakan keponakan Setya Novanto telah ditetapkan bersama Made Oka, pengusaha sekaligus rekan Novanto sebagai tersangka korupsi KTP-e pada 28 Februari 2018 lalu. Irvanto diduga sejak awal telah mengikuti proses pengadaan KTP-e dengan perusahaannya yaitu PT Murakabi Sejahtera dan ikut beberapa kali pertemuan di Ruko Fatmawati bersama tim penyedia barang proyek KTP-e
Dan mereka juga diduga mengetahui tentang adanya permintaan "fee" sebesar lima persen untuk mempermudah proses pengurusan anggaran KTP-e. Diduga irwanto telah menerima sejumlah dana 3,4 juta dolar AS pada periode 19 Januari - 19 Februari 2012 yang diperuntukkan kepada Novanto secara berlapis dan melewati sejumlah negara.
Sedangkan Made Oka adalah pemilih PT Delta Energy dalam bidang investment company yang ada di Singapura yang diduga menjadi perusahaan penampung dana tersebut. Made Oka melalui kedua perusahaannya diduga menerima total 3,8 juta dolar AS sebagai peruntukan kepada Novanto yang terdiri atas 1,8 juta dolar AS melalui perusahaan OEM Investment Pte Ltd dari Biomorf Mauritius
Dan melalui rekening PT Delta Energy sebesar 2 juta dolar AS. Made Oka diduga menjadi perantara uang suap tersebut untuk para anggota DPR sebesar 5% dari proyek KTP-e.
No comments:
Post a Comment